Home Pengetahuan Dari Mana Laron Berasal? Si Mahluk Bersayap yang Menyerbu Malam

Dari Mana Laron Berasal? Si Mahluk Bersayap yang Menyerbu Malam

154
0
Dari Mana Laron Berasal? Si Mahluk Bersayap yang Menyerbu Malam
Dari Mana Laron Berasal? Si Mahluk Bersayap yang Menyerbu Malam

Content.id – Dari Mana Laron Berasal? Pernahkah Anda melihat kerumunan serangga bersayap yang beterbangan di sekitar lampu teras saat musim hujan tiba? Serangga tersebut adalah laron, wujud lain dari rayap yang sedang dalam fase reproduksi. Laron yang tiba-tiba muncul seringkali menjadi misteri, membuat kita bertanya-tanya “dari mana laron berasal?”

Rayap Sebelum Terbang: Kehidupan di Bawah Tanah atau di Dalam Kayu

Laron sejatinya bukanlah jenis serangga yang berbeda dari rayap. Mereka adalah kasta khusus rayap dewasa yang sudah matang secara seksual dan memiliki sayap untuk terbang. Biasanya, rayap menghabiskan sebagian besar hidupnya di dalam tanah atau di dalam kayu yang menjadi sumber makan mereka. Ada dua jenis rayap yang paling umum di Indonesia:

  • Rayap Tanah (Subterranean Termites): Rayap jenis ini membangun sarang yang rumit di bawah tanah. Mereka menggali terowongan untuk mencari sumber makanan berupa kayu atau material berselulosa lainnya.
  • Rayap Kayu Kering (Drywood Termites): Berbeda dengan rayap tanah, rayap kayu kering membangun sarangnya langsung di dalam kayu yang mereka makan. Biasanya mereka bersarang di perabot kayu, furniture, atau bahkan struktur bangunan yang terbuat dari kayu.

Di dalam koloni rayap, terdapat sistem kasta yang terbagi menjadi rayap pekerja, rayap prajurit, rayap pejantan, dan rayap betina. Rayap pekerja yang tidak memiliki sayap inilah yang selama ini kita kenal sebagai rayap yang merusak kayu. Namun, ketika koloni rayap sudah matang dan siap berkembang biak, beberapa rayap jantan dan betina akan mengalami perubahan fisik. Mereka akan menumbuhkan sayap untuk kemudian menjelma menjadi laron.

Baca juga: 

Persiapan Laron untuk Misi Reproduksi

Tumbuhnya sayap pada rayap jantan dan betina ini menandakan dimulainya fase reproduksi. Mereka bersiap untuk kawin dan membentuk koloni baru. Biasanya, kemunculan laron terjadi pada saat-saat tertentu, yaitu:

  • Setelah Hujan Lebat: Tanah yang basah akibat hujan menjadi sinyal bagi rayap untuk keluar dari sarangnya. Kondisi tanah yang lembab memudahkan laron untuk menggali lubang keluar dan terbang mencari pasangan.
  • Pada Malam Hari: Laron menghindari sinar matahari langsung karena tubuh mereka yang rentan. Biasanya mereka akan keluar dari sarang pada malam hari dan ter attracted lampu-lampu yang dinyalakan.

Mengapa Laron Terbang dan Ter attracted Lampu?

Laron yang baru saja keluar dari sarang memiliki naluri yang kuat untuk mencari pasangan. Mereka menggunakan sayapnya untuk terbang dan berkumpul mencari pasangan yang cocok. Nah, di sinilah letak menariknya. Laron memanfaatkan cahaya sebagai penanda untuk berkumpul. Lampu-lampu yang dinyalakan di malam hari, terutama lampu dengan cahaya terang, akan menjadi daya tarik yang kuat bagi laron. Akibatnya, mereka akan berkerumun di sekitar lampu tersebut.

Ritual Kawin Laron dan Pelepasan Sayap

Setelah berkumpul, para laron jantan dan betina akan melakukan ritual kawin. Mereka akan terbang bersama-sama dan kemudian mendarat di suatu tempat. Di lokasi tersebut, para laron akan melepaskan sayap mereka yang sudah tidak lagi dibutuhkan. Proses ini menandakan bahwa tugas mereka untuk terbang mencari pasangan telah selesai.

Mendirikan Koloni Baru: Awal Mula Kehidupan Rayap Generasi Berikutnya

Setelah melepaskan sayap, pasangan laron jantan dan betina akan mencari tempat yang cocok untuk membangun sarang baru. Biasanya mereka akan memilih lokasi yang lembab dan terdapat sumber makanan berupa kayu. Di tempat tersebut, mereka akan memulai hidup barunya sebagai ratu dan raja rayap. Sang ratu akan mulai bertelur dan menghasilkan generasi baru rayap pekerja, rayap prajurit, dan rayap reproduktif (calon laron) berikutnya.

Dengan demikian, meski kehadirannya terkadang merepotkan, kemunculan laron sebenarnya merupakan bagian penting dari siklus hidup rayap. Mereka berperan dalam melanjutkan keturunan dan eksistensi rayap di lingkungan sekitar kita.

Laron: Sumber Makanan Musiman yang Unik

Bagi sebagian masyarakat di Indonesia, kemunculan laron justru dinantikan. Laron yang sudah dicuci dan dimasak dengan bumbu tertentu ternyata bisa menjadi makanan yang lezat. Mereka biasanya digoreng atau dibumbui rempah, lalu disantap sebagai lauk pauk. Tak heran, saat musim laron tiba, di beberapa daerah di Indonesia seringkali kita jumpai penjual-penjual dadakan yang menjajakan serangga bersayap ini.

Laron vs Rayap: Jangan Anggap Enteng Potensi Gangguan

Meskipun laron sendiri tidak berbahaya bagi manusia, mereka bisa menjadi pertanda keberadaan rayap di sekitar kita. Rayap, di sisi lain, merupakan hama yang dapat menimbulkan kerusakan serius pada bangunan dan perabot kayu.

Berikut beberapa alasan mengapa Anda perlu waspada terhadap rayap:

  • Kerusakan Berkelanjutan: Rayap dapat memakan dan merusak berbagai material berselulosa, seperti kayu, kertas, dan karton. Kerusakan yang ditimbulkan rayap bisa sangat signifikan, bahkan hingga menyebabkan struktur bangunan runtuh.
  • Biaya Perbaikan Tinggi: Biaya untuk membasmi rayap dan memperbaiki kerusakan yang ditimbulkannya bisa sangat mahal.
  • Menyebabkan Gangguan Kesehatan: Meskipun rayap tidak secara langsung menularkan penyakit kepada manusia, kotoran dan serbuk kayu yang dihasilkan oleh rayap dapat menyebabkan alergi dan masalah pernapasan.

Tips untuk Mencegah Gangguan Rayap:

  • Lakukan Inspeksi Rutin: Periksa secara berkala bangunan dan perabot kayu Anda untuk mencari tanda-tanda keberadaan rayap, seperti lubang kecil, kotoran rayap, dan kayu yang berongga.
  • Jaga Kelembapan: Rayap menyukai lingkungan yang lembab. Pastikan untuk menjaga kelembapan di dalam rumah Anda dengan baik dan perbaiki kebocoran air yang terjadi.
  • Gunakan Kayu yang Tahan Rayap: Pilihlah kayu yang tahan rayap untuk konstruksi bangunan dan perabot Anda.
  • Hubungi Ahli Pembasmi Hama: Jika Anda menemukan tanda-tanda keberadaan rayap, segera hubungi ahli pembasmi hama profesional untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca juga: Dari Mana Laron Berasal: Sikecil yang Suka Lampu

Kesimpulan:

Laron merupakan bagian penting dari siklus hidup rayap. Meskipun kemunculan mereka terkadang merepotkan, mereka tidak berbahaya bagi manusia. Namun, penting untuk selalu waspada terhadap potensi gangguan rayap yang dapat menimbulkan kerusakan serius pada bangunan dan perabot kayu. Dengan melakukan tips-tips pencegahan dan segera menghubungi ahli pembasmi hama jika menemukan tanda-tanda keberadaan rayap, Anda dapat melindungi rumah dan harta benda Anda dari kerusakan yang ditimbulkannya.