
Darah dipompa dalam aliran yang terus-menerus dari jantung. Darah mengalir di dalam jaringan tabung yang disebut pembuluh darah—arteri, vena, dan kapiler.
Darah dalam arteri langsung berasal dari jantung dan dipompa dengan tekanan, sehingga dinding arteri tebal dan berotot. Darah mengalir dari arteri ke dalam vena melewati kapiler yang kecil, dengan ketebalan kira-kira sepersepuluh rambut manusia. Kapiler demikian sempit sehingga sel-sel darah merah harus sedikit mengecilkan diri agar dapat lewat. Vena mengembalikan darah ke jantung, dan karena tekanannya lebih kecil, dindingnya lebih tipis daripada arteri.
Catatan fakta
Setiap hari jantung berdenyut sekitar 100.000 kali—itu berarti lebih dari 36 juta kali setahun! Jantung wanita berdenyut lebih cepat daripada jantung pria. Jantung dapat memompa 7 liter darah ke seluruh tubuhmu hanya dalam waktu satu menit; kecepatan darah ini dapat meningkat bila kita sedang berolahraga.
Bisa Jadi Penyakit Serius, Ini 6 Tanda Penyumbatan di Pembuluh Darah
Dikutip dari DetikHealth, penyumbatan pembuluh darah biasanya terjadi akibat penumpukan gumpalan darah. Kondisi ini bisa menjadi hal bagus jika terkait soal menghentikan pendarahan pada luka, namun terkadang juga bisa menyebabkan masalah.
“Saat gumpalan darah terbentuk di sistem yang lebih dalam, bisa menjadi sangat menyakitkan dan sangat berbahaya,” kata Luis Navarro, MD, pemilik Vein Treatment Center di New York, dikutip dari Men’s Health.
Gumpalan tersebut dinamai deep vein thrombosis (DVT). DVT menyebabkan aliran darah macet dan mengganggu kinerja organ-organ di tubuh. Lebih parah lagi jika DVT pecah dan menyebar ke organ lainnya, misal ke paru-paru yang akan menyebabkan embolisme paru di mana organ tubuh tidak akan mendapatkan pasokan oksigen dan darah yang dibutuhkan.
Sangat penting untuk mengenali gejala-gejalanya untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti berikut ini:
1. Bengkak di salah satu bagian tubuh
Lengan atau kaki yang membengkak biasanya menjadi tanda yang paling umum dari DVT. Dr Navarro menyebutkan gumpalan darah dapat menyumbat aliran darah yang sehat ke kaki dan akhirnya mengumpul di belakang gumpalan tersebut, menyebabkan bengkak.
Curigai jika pembengkakan yang ada di tubuhmu datang terlalu cepat, terutama jika disertai rasanya nyeri.
2. Nyeri di kaki atau lengan
Biasanya, nyeri akibat DVT datang dengan kombinasi dari gejala lain seperti bengkak atau memerah, namun kadang juga bisa muncul sendiri. Sayangnya, nyeri dari penyumbatan darah sering disalahartikan sebagai keram otot atau keseleo, sehingga seting diabaikan.
Rasa nyeri ini biasanya menyerang ketika berjalan atau meregangkan kaki ke atas. Jika kamu mengalami kejang urat yang tak bisa dihilangkan, terutama jika kulit di sekitarnya terasa hangat atau pucat, segera periksakan ke dokter.
3. Kulit memerah
Ruam atau lebam memang merupakan bukti bahwa terjadi penyumbatan darah, namun bukan gejala dari DVT dan tak perlu dikhawatirkan. Pada DVT, di kulit akan terlihat ada perubahan warna di kulit seperti lebam, kadang pucat namun lebih sering terlihat memerah.
DVT menyebabkan kemerahan di bagian kaki atau tangan yang terkena serta membuat mereka terasa hangat saat disentuh, menurut Aliansi Penyumbatan Darah Nasional Amerika Serikat.
4. Nyeri dada
Nyeri di dada bukan hanya soal serangan jantung, namun juga bisa jadi gejala dari embolisme paru. Kedua penyakit tersebut memiliki gejala yang mirip, namun nyeri dada pada embolisme paru cenderung lebih tajam dan menusuk, serta terasa semakin memburuk apabila menarik napas panjang.
Sementara pada serangan jantung lebih sering terasa pada area tubuh bagian atas seperti bahu, rahang atau leher. Embolisme paru paling terlihat pada pernapasan, dan semakin sering kamu menarik napas akan semakin memburuk.
5. Susah bernapas atau berdebar-debar
Penyumbatan darah di paru-paru memperlambat aliran oksigen. Saat kadar oksigen dalam tubuh rendah, denyut jantung akan semakin kencang untuk menutupi kekurangan tersebut. Selain itu bisa jadi kamu merasa seakan ingin pingsan atau bahkan bisa saja benar-benar pingsan.
“Jika kamu kerap merasa berdebar-debar dan sulit untuk menarik napas dalam bisa jadi tubuhmu memberi sinyal adanya embolisme paru yang berada di dalam paru-parumu,” kata Dr Navarro.
6. Batuk tak jelas
Sering batuk-batuk tanpa alasan yang tak jelas? Jika iya dan disertai beberapa gejala seperti susah bernapas, berdebar-debar, atau nyeri dada, bisa jadi adanya embolisme paru.
Dr Navarro menyebut bahwa batuk akibat penyumbatan darah biasanya kering, namun terkadang bisa juga batuk berdahak atau mengeluarkan darah.
Salam