
Content.id – Apa Itu Amfibi Bagaimana Cara Mendefinisikan Amfibi? Dari sudut pandang evolusi, amfibi berada di antara ikan dan reptilia. Seluruhnya terdapat 4.400 jenis/spesies amfibi yang masih hidup. Katak, kodok bangkong, newt, dan salamander semuanya termasuk amfibi. Banyak yang hidup di darat, menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam air.
Kodok dan salamander mampu bernapas lewat kulit mereka yang lembab sampai tingkat tertentu, baik dalam air maupun di darat, tetapi bangkong terutama mengandalkan pada paru-parunya dan tidak dapat tetap berada dalam air dalam jangka waktu lama. Bangkong dan kodok mempunyai banyak persamaan, walaupun bangkong biasanya mempunyai kulit yang lebih kasar, lebih kering, dan mungkin berjalan sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya bukannya melompat seperti yang dilakukan kodok. Beberapa bangkong menghasilkan telur dalam bentuk untaian, seperti kalung, bukan dalam massa telur seperti yang dihasilkan oleh kodok.
Amfibi paling besar, salamander raksasa Cina, panjangnya dapat mencapai 1,8 m.
Apa Itu Amfibi?
Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan.
Amfibi mempunyai ciri-ciri:
- Amfibi merupakan satu-satunya vertebrata yang mengalami metamorfosis lengkap
- Telur biasanya diletakkan di dalam air atau lingkungan lembap dan dibuahi secara eksternal
- Berkulit halus,tipis,berbulu,berpori. Kulit mengandung kelenjar lendir dan kelenjar racun
- Amfibi adalah hewan berdarah dingin. Tidak seperti hewan berdarah panas yang mengatur suhu tubuh secara internal,amfibi mengatur suhu tubuh dari luar tubuh mereka
- Jantung terdiri dari 3 ruang,2 atrium,1 ventrikel
- Respirasi dapat secara terpisah atau dalam kombinasi paru-paru,kulit, dan insang
- Memiliki peredaran darah tertutup
- Kaki memiliki selaput
- Anggota badan memiliki ukuran bervariasi dengan anggota bagian depan lebih kecil dari anggota bagian belakang.
Contoh amfibia yang terdapat di Indonesia adalah bangsa sesilia (Caecilia), serta bangsa kodok dan katak (Anura). Sesilia adalah semacam amfibia tidak berkaki yang badannya serupa cacing besar atau belut. Satu lagi bangsa amfibia, yang tidak terdapat secara alami di Indonesia, adalah salamander.
Catatan fakta
Beberapa amfibi dengan warna cerah menghasilkan racun dalam kelenjar di kulitnya. Warna cerah mengingatkan burung dan binatang lain untuk tidak memakannya. Racun kodok ini termasuk salah satu racun paling kuat yang diketahui manusia. Di amerika Selatan, racun dari kodok panah beracun ditambahkan pada ujung anak panah yang digunakan oleh orang Indian untuk berburu.
Salam